Terbit/Cetakan I : November 2013; 16 x 24 cm (HVS); 261 hlm.
Kekuatan politik yang saling berinteraksi dalam sebuah sistem politik, pada dasarnya merupakan unit-unit politik yang turut membentuk struktur politik. Dalam perspektif behavioralisme, individu ditempatkan sebagai unit terkecil dalam sebuah sistem politik. Oleh karena itu, individu dapat dilihat sebagai bagian dari kekuatan politik, terutama individu-individu yang berkedudukan sebagai pemimpin politik. Dalam sistem politik, unit-unit politik yang membentuk sistem politik berwujud menjadi tindakan politik, yang berkaitan dengan proses pembuatan keputusan yang mengikat masyarakat.
Dalam studi politik klasik ataupun modern, kekuatan politik dapat mengorganisasikan diri dalam berbagai kekuatan politik yang lebih memungkinkan suatu kekuatan politik untuk berkontestasi dengan kekuatan politik yang lain, baik dalam perebutan sumber ekonomi maupun kekuasaan politik, seperti dalam civil society (LSM, kelompok studi, organisasi kemahasiswaan), political society (partai politik, birokrasi, militer, buruh), dan economical society (pemilik modal dan organisasi modal).
Artinya, politik tidak hanya melibatkan individu, tetapi kelompok masyarakat. Contohnya, setelah rezim orde baru berakhir, kegiatan politik pada era reformasi tidak lagi didominasi jalur TNI/Polri, tetapi semua lapisan masyarakat memiliki kesempatan yang sama melalui jalur yang beragam, tidak lagi seragam.
Buku ini sangat menarik dan bermanfaat untuk dibaca dan disimak secara mendalam karena penulis menjelaskan perihal gonjang-gonjaing politik dan birokrasinya, yang terjadi dalam sejarah politik bangsa ini. Selain itu, buku ini dapat dijadikan buku pegangan mata kuliah Ilmu Politik, Perkembangan Kekuatan dan Birokrasi Politik di Indonesia, dan Strategi Politik dari Masa Orde Lama hingga Orde Baru.