Jika kita menilai seekor ikan dari caranya memanjat pohon, kita akan menilai bahwa ikan tersebut sangatlah bodoh. -Albert Einstein Begitulah yang terjadi jika orangtua salah menilai anaknya. Alih-alih bangga, orangtua justru menjadi kecewa dan mengeluh. Kenapa, ya anakku malas belajar? Kerap memukul? Enggak percaya diri? Suka berbohong? Sulit dinasihati? Tidak mandiri? Sebelum membuat kesimpulan dan justru melabeli anak dengan label negatif, coba tanyakan kepada diri Anda sendiri. Jangan-jangan, kita yang sudah merusak semangat belajarnya. Mungkin anak hanya meniru yang dia lihat. Apakah sudah tepat cara kita mengasuh dan mendidiknya? Sesungguhnya, perilaku anak adalah respons dari apa yang dia lihat, dengar, dan rasakan. Agar dapat membantu anak berkembang dengan maksimal, kita harus mengenali karakter anak yang sudah pasti berbeda antara satu dengan yang lain. Dengan begitu, perlakuan pada setiap anak juga bisa jadi berbeda. Yuk kenali anak kita! Dengarkan dengan hati dan beri dia kesempatan agar tumbuh menjadi manusia dewasa yang mandiri dan mampu berjuang dalam hidup. *** Angga Setyawan adalah seorang praktisi parenting dan wirausahawan yang menggagas gerakan Orangtua Berilmu, Anak Indonesia Bermutu. Akunnya @AnakJugaManusia telah diikuti puluhan ribu follower yang sama-sama ingin belajar menjadi orangtua yang selalu menyediakan hati untuk anak. Bukunya dengan judul yang sama, juga mendapat respons yang luar biasa dan telah dicetak berkali-kali.