“Salah satu buku paling menggugah dan lengkap tentang seorang bintang rock yang pernah ditulis.”
—Los Angeles Times
Ketika Kurt Cobain meninggal dunia akibat perbuatannya sendiri pada April 1994, hal itu merupakan kehendak yang melambangkan kehidupan pribadinya, tantrum, dan sesuatu yang memang dia yakini. Jurnalis musik kawakan Charles R. Cross kemudian memadukan pengetahuan mendalam tentang skena Seattle dengan sebuah perasaan tanpa tepi terhadap subjek yang memiliki kisah luar biasa mengenai kecemerlangan dan kepahitan hidup. Berdasarkan lebih dari 400 wawancara; 4 tahun penelitian; akses eksklusif ke buku harian, lirik, dan foto keluarga Cobain yang tidak dipublikasikan; dan banyak dokumentasi, Heavier Than Heaven menelusuri kehidupan Kurt Cobain dari masa-masa awalnya dalam sebuah rumah trailer di pinggiran Aberdeen, Washington, hingga momen-momen yang membawa serta ketenaran, kesuksesan, dan sanjungan tanpa henti dari suatu generasi.