Siapa tak ingin menjadi warga surga? Siapa tak hendak menjadi penduduk jannah? Tentu, kita—beserta keluarga—sangat mengharapkannya. Agar keinginan itu mewujud, kondisikanlah keluarga kita sebagai perindu jannah. Dalam keluarga sakinah akan selalu tercium aroma Baiti Jannati ‘Rumahku Surgaku’. Dalam keluarga itu, ada tiga pedoman yang selalu dijaga. Pertama, menjadikan takwa sebagai sebaik-baik bekal. Kedua, memelihara diri dan keluarga dari siksa neraka. Ketiga, mengusahakan agar kelak bisa masuk surga sekeluarga. Bangunlah visi bersama: Sekeluarga Pulang ke Surga.
Untuk itu, tak mengapa berlelah-lelah di dunia. Sebab, kelak di surga kita akan bebas dari segala bentuk kepayahan. Karena itu, desainlah keluarga dengan becermin kepada “Wajah Sakinah Keluarga Rasulullah Saw”. Dengan cara itu, insya Allah akan terwujud keluarga qurrata a’yun yang sakinah dan penuh berkah.
Peran kepala keluarga—suami bagi istri dan ayah bagi anak-anak—sangatlah besar. Karena itu, jadilah suami yang menyayangi dan memuliakan istri. Sebagai ayah, berperanlah seperti Luqman saat mendidik anak. Saat yang sama, istri harus bisa menjadi penyemangat dan pemberi inspirasi bagi suami dan anak-anaknya. Lalu, penting bagi anak untuk memosisikan diri “dari batu uji menjadi permata hati”.
Pesan Qur`ani: Masuk surga, jangan sendirian! Alhasil, bersama keluarga, songsonglah saat-saat indah bertemu Allah di surga. Juga, bersama segenap insan yang berjiwa muthma`innah, nikmatilah saat-saat bahagia dalam sebuah “reuni” di jannah.