Jika Anda menemukan 2 produk kosmetik yang sama dari 2 penjual yang berbeda?
Produk A seharga 100rb tanpa ulasan dan belum ada yang beli.
Produk B 150rb dengan ulasan bintang 5 dan yang beli 7 orang?
Mana yang akan Anda pilih?
Yang produk B kan?
Pernahkah Anda mengelola toko baru dengan produk baru udah pakai iklan dan udah dimurahin banget dengan banting harga tapi tetap tidak kunjung laku?
Pernahkah Anda melihat ada produk yang sama dijual lebih mahal tapi lebih laku karena sudah ada ulasan?
Sifat dasar manusia adalah ingin Aman dan nyaman. Mereka ingin beli produk yang sudah ada review dan bintangnya. Atau produk yang sudah banyak dibeli orang. Bahkan dalam dunia nyata black branding produk pun dilakukan. Yaitu membuat produk seakan telah banyak terjual dan diminiat banyak orang. Contoh : Seorang yang membuka cafe baru, dia meminta teman-temannya datang dan nongkrong gratis sampai parkir ramai, agar cafe tampak rame. Atau seorang yang beriklan dengan kalimat SIAPA LAGI YANG MAU BLA BLA BLA Mensiratkan produk tersebut seakan udah banyak yang beli. Juga karangan bunga yang memenuhi halaman parkiran suatu outlet. Perusahaan besar pun melakukan ini.
Black Branding Produk FO MASTERY memang pro kontra. Tapi tidak dipungkiri memang selama ini hal tersebut adalah strategi jitu membuat produk Anda ramai di marketplace, mengalahkan kompetitor bahkan suplier. Bahkan tanpa iklan membuat produk Anda ada di urutan pertama.
Pembahasan mengarah pada marketplace ijo , tapi merah dan oren juga dibahas!