“Ilmu pengetahuan kita mencapai kedewasaan pada masa ketika orang Barat mulai melihat bahwa dia tidak akan pernah memahami dirinya sendiri selama ada satu bangsa atau sekelompok orang di permukaan bumi yang dia perlakukan sebagai sebuah objek. Hanya dengan begitu antropologi dapat menyatakan diri dalam warna aslinya: sebagai ikhtiar meninjau dan menebus Renaisans, untuk menyebarkan humanisme ke seluruh umat manusia,” tutup Levi-Strauss dalam kuliah perdananya sebagai Profesor di College de France pada 5 Januari 1960.
Pidato tersebut diterbitkan dalam buku ini dan telah menjadi salah satu teks kunci strukturalisme. Dalam pidato tersebut, sebuah pernyataan penting lahir di puncak karirnya. Ia menelusuri kembali karyanya tentang irisan-irisan dalam kebudayaan manusia, kemudian penelitiannya tentang mitos, lantas mendefinisikan antropologi sebagai filsafat sekaligus metode. Dalam pidato tersebut, tak satu pun pengajar atau siswa yang mampu menyangkalnya sebagai sebuah revolusi dalam ilmu-ilmu sosial.